RUSA TUA NAN BIJAK
DI negeri-negeri yang mempunyai empat musim, terdapat sejenis rusa yang disebut reinder. Rusa ini bertanduk indah sekali dan berbulu tebal. Bila Natal maka sering diceritakan bahwa Santa Klaus datang menaiki kereta salju yang ditarik rusa. Nah, rusa-rusa inilah yang akan diceritakan di sini.
Seekor rusa tua berdiri sendiri di atas bukit. Di bawahnya, sekelompok rusa sedang makan rumput. Dan di atas sebuah batu berdiri raja kelompok rusa itu. Ialah rusa muda yang telah mengalahkan si rusa tua. Tadinya rusa tua itulah yang memimpin kelompoknya. Tapi ia berhasil dikalahkan oleh seekor rusa muda. Ya, tentu saja ia kalah, rusa muda itu masih gesit dan kekar badannya. Rusa tua itu akhirnya ditinggalkan sendiri saja oleh kelompoknya. Rusa-rusa yang lain tak mau berteman lagi dengannya. Mereka mencemoohnya.
Rusa tua itu mengangkat kepalanya. Diendusnya bau udara. "Ah, sebentar lagi salju akan turun. Baiklah aku mencari tempat berlindung yang penuh dengan rumput," katanya dalam hati. Sang rusa tua itu mencari gua yang ditumbuhi oleh semacam rumput. Benar saja tak lama kemudian salju turun. Mula-mula hanya seperti kapas terurai. Lama-kelamaan semakin deras dan besar-besar. Langit berwarna kelabu dan hawa rasanya dingin menusuk tulang. Rusa tua itu duduk di dalam gua. Ia terhindar dari hawa dingin.
Keesokan harinya, pagi serasa dingin membeku. Rusa tua itu memakan rumput yang tumbuh di gua. Ia teringat akan nasib kelompok rusanya. Maka keluarlah ia dari gua. Tak lama ia sudah dapat menemukan kelompok itu. Mereka semua menggigil kedinginan. Semalaman mereka tertimpa salju. Dan hari ini mereka belum makan sama sekali. Mereka sangat marah kepada raja barunya. Ternyata walaupun ia gagah perkasa tapi ia belum sebijak rusa tua. Rusa tua itu membawa kelompok itu ke guanya. Disitu mereka makan sepuasnya. Mereka mengangkat rusa tua itu kembali menjadi raja mereka. Walaupun ia tua dan tak sekuat rusa yang muda, namun ia mempunyai banyak pengalaman yang membuatnya menjadi rusa yang bijak.(Yeffry`s Children Story Collections)
Boleh dibaca, boleh tidak. Cerita di atas mungkin hanyalah berlaku bagi dunia hewan yang mengandalkan naluri dan insting. Atau dongengan bagi kanak-kanak yang hatinya masih polos menyerupai kertas yang putih. Bagaimana dengan kehidupan manusia dewasa? Tak jelas. Apalagi setiap manusia mempunyai nafsu dan ambisi yang terkadang menafikkan akal sehat, norma, dan moral, serta etika.(ANS/Celoteh Sambil Lalu)
DI negeri-negeri yang mempunyai empat musim, terdapat sejenis rusa yang disebut reinder. Rusa ini bertanduk indah sekali dan berbulu tebal. Bila Natal maka sering diceritakan bahwa Santa Klaus datang menaiki kereta salju yang ditarik rusa. Nah, rusa-rusa inilah yang akan diceritakan di sini.
Seekor rusa tua berdiri sendiri di atas bukit. Di bawahnya, sekelompok rusa sedang makan rumput. Dan di atas sebuah batu berdiri raja kelompok rusa itu. Ialah rusa muda yang telah mengalahkan si rusa tua. Tadinya rusa tua itulah yang memimpin kelompoknya. Tapi ia berhasil dikalahkan oleh seekor rusa muda. Ya, tentu saja ia kalah, rusa muda itu masih gesit dan kekar badannya. Rusa tua itu akhirnya ditinggalkan sendiri saja oleh kelompoknya. Rusa-rusa yang lain tak mau berteman lagi dengannya. Mereka mencemoohnya.
Rusa tua itu mengangkat kepalanya. Diendusnya bau udara. "Ah, sebentar lagi salju akan turun. Baiklah aku mencari tempat berlindung yang penuh dengan rumput," katanya dalam hati. Sang rusa tua itu mencari gua yang ditumbuhi oleh semacam rumput. Benar saja tak lama kemudian salju turun. Mula-mula hanya seperti kapas terurai. Lama-kelamaan semakin deras dan besar-besar. Langit berwarna kelabu dan hawa rasanya dingin menusuk tulang. Rusa tua itu duduk di dalam gua. Ia terhindar dari hawa dingin.
Keesokan harinya, pagi serasa dingin membeku. Rusa tua itu memakan rumput yang tumbuh di gua. Ia teringat akan nasib kelompok rusanya. Maka keluarlah ia dari gua. Tak lama ia sudah dapat menemukan kelompok itu. Mereka semua menggigil kedinginan. Semalaman mereka tertimpa salju. Dan hari ini mereka belum makan sama sekali. Mereka sangat marah kepada raja barunya. Ternyata walaupun ia gagah perkasa tapi ia belum sebijak rusa tua. Rusa tua itu membawa kelompok itu ke guanya. Disitu mereka makan sepuasnya. Mereka mengangkat rusa tua itu kembali menjadi raja mereka. Walaupun ia tua dan tak sekuat rusa yang muda, namun ia mempunyai banyak pengalaman yang membuatnya menjadi rusa yang bijak.(Yeffry`s Children Story Collections)
Boleh dibaca, boleh tidak. Cerita di atas mungkin hanyalah berlaku bagi dunia hewan yang mengandalkan naluri dan insting. Atau dongengan bagi kanak-kanak yang hatinya masih polos menyerupai kertas yang putih. Bagaimana dengan kehidupan manusia dewasa? Tak jelas. Apalagi setiap manusia mempunyai nafsu dan ambisi yang terkadang menafikkan akal sehat, norma, dan moral, serta etika.(ANS/Celoteh Sambil Lalu)
Komentar
Posting Komentar