OSAMA: INVASI KE IRAK ADALAH CRUSADE
SEOLAH tak mau kalah dengan Al-Jazeera, jaringan televisi Al-Arabiya yang berpusat di Dubai, Uni Emirat Arab, Sabtu (20/12), menyiarkan sebuah rekaman suara yang diduga suara pemimpin Al-Qaidah, Usamah bin Ladin alias Osama bin Laden. Dalam rekaman tersebut, Osama mengecam agresi militer Amerika Serikat dan pasukan koalisi ke Irak sebagai crusade atau perang salib melawan Islam.
Suara yang diyakini milik Osama itu menegaskan upaya Negeri Koboi memerangi kaum muslim tak bakal berhasil. Buruan nomor wahid pemerintahan George Walker Bush ini mengecam pula pemerintah dukungan AS di negara-negara Arab sebagai agen-agen Washington dan pengkhianat. Sebelumnya, tepatnya 18 Oktober silam, ancaman serupa dari Osama pernah diperdengarkan oleh jaringan televisi Qatar, Al-Jazeera.
Tak lama setelah rekaman suara Osama disiarkan, pihak Gedung Putih langsung bereaksi. Mereka menyatakan, Osama dan tangan kanannya, Ayman az Zawahiri diyakini masih berada di wilayah pegunungan antara Afghanistan dan Pakistan. Sedangkan Dinas Intelijen Pusat AS (CIA) menjelaskan bahwa analisis teknis terhadap rekaman suara yang disiarkan televisi Al-Jazeera--Jumat silam--menunjukkan itu adalah suara Az-Zawahiri.
Seperti diketahui, orang nomor dua Al-Qaidah itu mengancam akan menyerang warga atau kepentingan AS di segala penjuru dunia, termasuk Negeri Paman Sam. Ancaman tersebut jelas membuat ketar-ketir AS beserta sejumlah negara Barat. Mereka segera mengeluarkan peringatan mengenai kemungkinan serangan teroris.(Novh)
SEOLAH tak mau kalah dengan Al-Jazeera, jaringan televisi Al-Arabiya yang berpusat di Dubai, Uni Emirat Arab, Sabtu (20/12), menyiarkan sebuah rekaman suara yang diduga suara pemimpin Al-Qaidah, Usamah bin Ladin alias Osama bin Laden. Dalam rekaman tersebut, Osama mengecam agresi militer Amerika Serikat dan pasukan koalisi ke Irak sebagai crusade atau perang salib melawan Islam.
Suara yang diyakini milik Osama itu menegaskan upaya Negeri Koboi memerangi kaum muslim tak bakal berhasil. Buruan nomor wahid pemerintahan George Walker Bush ini mengecam pula pemerintah dukungan AS di negara-negara Arab sebagai agen-agen Washington dan pengkhianat. Sebelumnya, tepatnya 18 Oktober silam, ancaman serupa dari Osama pernah diperdengarkan oleh jaringan televisi Qatar, Al-Jazeera.
Tak lama setelah rekaman suara Osama disiarkan, pihak Gedung Putih langsung bereaksi. Mereka menyatakan, Osama dan tangan kanannya, Ayman az Zawahiri diyakini masih berada di wilayah pegunungan antara Afghanistan dan Pakistan. Sedangkan Dinas Intelijen Pusat AS (CIA) menjelaskan bahwa analisis teknis terhadap rekaman suara yang disiarkan televisi Al-Jazeera--Jumat silam--menunjukkan itu adalah suara Az-Zawahiri.
Seperti diketahui, orang nomor dua Al-Qaidah itu mengancam akan menyerang warga atau kepentingan AS di segala penjuru dunia, termasuk Negeri Paman Sam. Ancaman tersebut jelas membuat ketar-ketir AS beserta sejumlah negara Barat. Mereka segera mengeluarkan peringatan mengenai kemungkinan serangan teroris.(Novh)
Komentar
Posting Komentar