GEMURUH "SABUNG WAYANG" DI NEGERIKU

GEMURUH. Begitulah boleh disebut serunya suatu pertarungan judi sabung ayam. Betapa tidak, gemuruh sorak-sorai para penonton dan petaruh tampak kentara. Belum lagi gemuruh kibasan dari ayam-ayam petarung. Gemerincing uang logam pun terdengar seiring simbah darah dari ekor-ekor yang tengah berduel tersebut. Ada terjago, ada pula pecundang. Begitulah, sahabat... Satu kisah sabung ayam di suatu waktu dan sebuah tempat.

Suasana itu mungkin menjelma dalam kampanye para kandidat RI-1 dan RI-2 belum lama ini. Disambung kemudian, pemilihan presiden 5 Juli mendatang yang diprediksi sejumlah intelektual tukang butuh dua putaran. Kelima pasangan calon semuanya berebut untuk berkuasa di negeri yang carut-marut ini. Aneh memang, tapi itulah bangsaku yang kata seorang tokoh kerap dipengaruhi "3 Ta": harTA, TAhta, dan waniTA.

Dan, tak ada musuh abadi melainkan kepentingan belaka. Tak cuma itu, beberapa kekuatan besar--asing maupun lokal--siap menerkam insan negeri ini yang ternyata sebagian besar masih mendambakan dan mengandalkan ketokohan ketimbang leadership. Dengan kata lain mengandalkan kultus individu dan berharap datangnya Ratu Adil. Begitulah, sejarah kerap berulang bagi bangsa yang tak bersikap bijak dengan masa lampaunya.(Anry Novh)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MELEPAS KOLEKSIAN, MELEPAS KENANGAN (BAGIAN 1)