JELAJAH BISU DAN SUNYI

LINCAH jari menepi asa, seiring sorot mata meredup senja
putaran benak mengalun dahaga, sewaktu pertanyaan arti hidup menyeruak kuat
gelak tawa menghambur getir, senyum tanpa makna pun menebar sia-sia.

BISU dalam kebisuan
sunyi di kesunyian
bisu pun menjemput sunyi

Sang Kebisuan pun melantang geram
menantang kesunyian tak kunjung menepi
mengakhiri jelajah tanpa makna

Huh, bosan aku!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MELEPAS KOLEKSIAN, MELEPAS KENANGAN (BAGIAN 1)