BECAUSE IT'S THERE
KALIMAT ini memang tak asing di kalangan pendaki gunung seantero dunia. Ya, kalimat pendek penuh makna ini diucapkan mendiang George Herbert Leigh-Mallory. Pria asal Inggris inilah yang dianggap sebagai pionir pendakian menuju atap dunia: Puncak Everest. Ia menggelar ekspedisi untuk menggapai puncak berketinggian 8.848 mdpl itu pada tahun 1922 dan 1924. Namun di pendakian kedua, Mallory dan Andrew Comyn Irvine menghilang di North Face.
Kematian mereka pun menciptakan suatu tanda tanya besar. Benarkah sebelum menemui ajal, mereka telah menjejakkan kaki di puncak tertinggi di permukaan bumi. Bila benar demikian, berarti keduanya hampir 30 tahun lebih awal ketimbang Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay. Dan, Because It's There terucap saat Mallory sedang mengumpulkan dana untuk pendakian keduanya ke Everest.
Aura kalimat Because It's There inilah yang kerap menggelayuti pikiranku hingga sekarang. Meski impian mendaki ke Pegunungan Himalaya sulit terwujud, paling tidak Gunung Kinabalu di Borneo atau Cartenz di Papua. Kapan, ya?
KALIMAT ini memang tak asing di kalangan pendaki gunung seantero dunia. Ya, kalimat pendek penuh makna ini diucapkan mendiang George Herbert Leigh-Mallory. Pria asal Inggris inilah yang dianggap sebagai pionir pendakian menuju atap dunia: Puncak Everest. Ia menggelar ekspedisi untuk menggapai puncak berketinggian 8.848 mdpl itu pada tahun 1922 dan 1924. Namun di pendakian kedua, Mallory dan Andrew Comyn Irvine menghilang di North Face.
Kematian mereka pun menciptakan suatu tanda tanya besar. Benarkah sebelum menemui ajal, mereka telah menjejakkan kaki di puncak tertinggi di permukaan bumi. Bila benar demikian, berarti keduanya hampir 30 tahun lebih awal ketimbang Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay. Dan, Because It's There terucap saat Mallory sedang mengumpulkan dana untuk pendakian keduanya ke Everest.
Aura kalimat Because It's There inilah yang kerap menggelayuti pikiranku hingga sekarang. Meski impian mendaki ke Pegunungan Himalaya sulit terwujud, paling tidak Gunung Kinabalu di Borneo atau Cartenz di Papua. Kapan, ya?
Komentar
Posting Komentar