BIDADARA KEMBARKU DAN BIDADARI MUNGILKU
LIMA purnama lewatlah sudah. Lima bulan setelah tiupan ruh ilahi itu kembali melayang pergi dari rahim bundanya. Pelan mengalun tapi pasti, duka ini terobati dengan kemunculan dua bidadara nan rupawan.
Belum genap enam purnama, air mata kembali menetes pilu. Penuh pilu, teramat malah. Tiupan ilahi kembali mengangkasa. Lagi-lagi, pelan mengalun dengan pasti. Duka pun kembali terbalut. Dengan kehendak-Nya pula, bidadari cantik tersebut tercipta.
Dan kini, dua bidadara dan satu bidadari kecilku itu menghiasi mimpi.
LIMA purnama lewatlah sudah. Lima bulan setelah tiupan ruh ilahi itu kembali melayang pergi dari rahim bundanya. Pelan mengalun tapi pasti, duka ini terobati dengan kemunculan dua bidadara nan rupawan.
Belum genap enam purnama, air mata kembali menetes pilu. Penuh pilu, teramat malah. Tiupan ilahi kembali mengangkasa. Lagi-lagi, pelan mengalun dengan pasti. Duka pun kembali terbalut. Dengan kehendak-Nya pula, bidadari cantik tersebut tercipta.
Dan kini, dua bidadara dan satu bidadari kecilku itu menghiasi mimpi.
Komentar
Posting Komentar