ACUAN DASAR MERISET
Oleh: Anri Syaiful (ANS)
Sekapur Sirih
Apa Itu Riset?
BERDASARKAN etimologi, riset berasal dari kata bahasa Inggris research yang berarti penelitian, penyelidikan, atau pencarian. Berangkat dari harfiah itulah, orang awam kerap mengartikan riset adalah suatu pekerjaan yang hanya dilakukan kalangan peneliti atau penunjang utama kegiatan ilmiah. Asumsi ini jelas tidak tepat. Riset itu dilakukan semua kalangan, bahkan orang awam sekalipun.
Jurnalis media cetak maupun elektronik, misalnya. Pekerjaan utama wartawan adalah mencari, menulis atau melaporkan berita. Dan, berita yang baik tentunya mampu memikat para pembaca atau pemirsanya.
Straight News, Features News, dan Indepth News
Bagaimana berita yang baik itu? Sebelum menjawabnya, perlu diketahui mengenai klasifikasi bentuk berita. Sebagai contoh adalah straight news, feature news, dan indepth news.
Straight news mencirikan berita langsung yang umumnya singkat dan mengacu kepada 5W1H (what, who, when, where, why, and how) serta bangun piramida terbalik (bagian terpenting diletakkan di atas).
Sementara feature news adalah berita yang ditulis seperti sebuah artikel dengan kelincahan bergaya bahasa, tapi masih mengikuti kaidah-kaidah jurnalistik. Di sini menentukan angle atau sudut pandang sangatlah penting.
Sedangkan indepth news adalah berita yang mendalam. Dan, biasanya berisi suatu ulasan dan analisis terhadap suatu masalah atau berita yang tengah menjadi sorotan publik.
Mengemas Berita
Setelah memahami klasifikasi berita, wartawan maupun penulis patut mengetahui sejumlah keahlian atau keterampilan dalam mengemas/menulis berita. Ibarat seorang koki atau juru masak, penulis haruslah piawai memilih bahan, memproses, dan menyajikan berita. Dia harus tahu bahan-bahan yang diperlukan. Bagaimana cara mengolah hingga “menghidangkan” berita? Ini termasuk memilih “bumbu” atau “kecap” yang tepat.. Semua itu harus pas atau terukur sehingga menerbitkan selera dan menggugah.
Kesalahan Penulis Muda
Acap kali penulis muda mengabaikan salah satu komponen tersebut. Akibatnya tulisan atau berita menjadi kering. Adakalanya pula, berita sudah berbentuk tulisan yang indah dan bertutur, tapi terkesan dangkal dan kering. Ternyata, berita tersebut miskin informasi atau data penjelas yang celakanya dapat menyesatkan pembacanya.
Bila terjadi demikian, ada kemungkinan si penulis memang tak memahami konteks permasalahan. Boleh jadi ia malas menggali lebih dalam. Ada beberapa faktor penyebabnya. Bisa dari wawasan yang sempit, kemalasan hingga keterbatasan waktu.
“Jurus Delapan Dewa Mabuk Kepayang ala ANS”
Agar kesalahan seperti itu tak terjadi, mau tak mau, wartawan atau penulis memang harus membekali diri dan senantiasa menambah “amunisi”. Bak petarung yang hendak ke medan laga, selain bermental baja, mereka pun harus siap dengan segala jurus sakti. Uhm...
Paling tidak ada delapan pedoman (“Jurus Delapan Dewa Mabuk Kepayang”) yang mungkin dapat membantu hambatan-hambatan yang telah disebut tadi.
@ Pertama: Jurus Dewa Malas
Jangan malas untuk menambah pengetahuan atau wawasan, terutama pengetahuan maupun informasi yang berkaitan dengan bidang pekerjaan.
@ Kedua: Jurus Dewa Pikun Linglung
Bila Anda cepat lupa, biasakan menulis atau menyimpan catatan-catatan. Sering berdiskusi juga boleh diterapkan.
@ Ketiga: Jurus Dewa Buku
Baca, baca, baca, baca buku fiksi/nonfiksi dan terbitan berkala.
@ Keempat: Jurus Dewa Maya
Browsing, surfing di internet.
@ Kelima: Jurus Dewa Mata
Buka mata dan mata hati, sehingga dapat menyelami masalah.
@ Keenam: Jurus Dewa Pena
Jangan putus asa atau berpuas diri dengan hasil tulisan saat ini.
@ Ketujuh: Jurus Dewa Kasak Kusuk
Rajin-rajin menyimak isu politik hingga gosip selebritis
@ Kedelapan: Jurus Dewa Gandrung
Nah, jurus pamungkas adalah Dewa Gandrung. Pedoman ini menyempurnakan tujuh pedoman terdahulu. Yakni, terlatih menggunakan bahkan menyiapkan penelitian pengembangan (litbang) dan pusat data.
Melatih dan Mengasah Wawasan
Segala sesuatu itu memerlukan latihan. Bak calon pendekar, seorang penulis wajib pula melakukan sejumlah latihan.
Misalnya:
-Melatih dan menjaga stamina tubuh beserta otak.
-Membaca koran atau browsing berita, ilmu pengetahuan, dan
teknologi.
-Membaca buku, mengikuti seminar/diskusi, menjadi anggota
mailing list tertentu, menjalin hubungan/relasi di kalangan
wartawan/pers.
-Membuat karya tulisan di luar kerja, semisal resensi, cerpen,
puisi, nge-blog, kolom, opini, dll.
Jadi, senantiasa berpikir kritis dan kreatif. Dalam menulis berita, jangan lupa pula soal akurasi, memenuhi unsur 5W1H, indepth, dan memperhatikan klausul sebab akibat. Jangan juga menyesatkan atau menggurui pembaca. Perhatikan pula nilai suatu berita.
Apa Itu Riset?
BERDASARKAN etimologi, riset berasal dari kata bahasa Inggris research yang berarti penelitian, penyelidikan, atau pencarian. Berangkat dari harfiah itulah, orang awam kerap mengartikan riset adalah suatu pekerjaan yang hanya dilakukan kalangan peneliti atau penunjang utama kegiatan ilmiah. Asumsi ini jelas tidak tepat. Riset itu dilakukan semua kalangan, bahkan orang awam sekalipun.
Jurnalis media cetak maupun elektronik, misalnya. Pekerjaan utama wartawan adalah mencari, menulis atau melaporkan berita. Dan, berita yang baik tentunya mampu memikat para pembaca atau pemirsanya.
Straight News, Features News, dan Indepth News
Bagaimana berita yang baik itu? Sebelum menjawabnya, perlu diketahui mengenai klasifikasi bentuk berita. Sebagai contoh adalah straight news, feature news, dan indepth news.
Straight news mencirikan berita langsung yang umumnya singkat dan mengacu kepada 5W1H (what, who, when, where, why, and how) serta bangun piramida terbalik (bagian terpenting diletakkan di atas).
Sementara feature news adalah berita yang ditulis seperti sebuah artikel dengan kelincahan bergaya bahasa, tapi masih mengikuti kaidah-kaidah jurnalistik. Di sini menentukan angle atau sudut pandang sangatlah penting.
Sedangkan indepth news adalah berita yang mendalam. Dan, biasanya berisi suatu ulasan dan analisis terhadap suatu masalah atau berita yang tengah menjadi sorotan publik.
Mengemas Berita
Setelah memahami klasifikasi berita, wartawan maupun penulis patut mengetahui sejumlah keahlian atau keterampilan dalam mengemas/menulis berita. Ibarat seorang koki atau juru masak, penulis haruslah piawai memilih bahan, memproses, dan menyajikan berita. Dia harus tahu bahan-bahan yang diperlukan. Bagaimana cara mengolah hingga “menghidangkan” berita? Ini termasuk memilih “bumbu” atau “kecap” yang tepat.. Semua itu harus pas atau terukur sehingga menerbitkan selera dan menggugah.
Kesalahan Penulis Muda
Acap kali penulis muda mengabaikan salah satu komponen tersebut. Akibatnya tulisan atau berita menjadi kering. Adakalanya pula, berita sudah berbentuk tulisan yang indah dan bertutur, tapi terkesan dangkal dan kering. Ternyata, berita tersebut miskin informasi atau data penjelas yang celakanya dapat menyesatkan pembacanya.
Bila terjadi demikian, ada kemungkinan si penulis memang tak memahami konteks permasalahan. Boleh jadi ia malas menggali lebih dalam. Ada beberapa faktor penyebabnya. Bisa dari wawasan yang sempit, kemalasan hingga keterbatasan waktu.
“Jurus Delapan Dewa Mabuk Kepayang ala ANS”
Agar kesalahan seperti itu tak terjadi, mau tak mau, wartawan atau penulis memang harus membekali diri dan senantiasa menambah “amunisi”. Bak petarung yang hendak ke medan laga, selain bermental baja, mereka pun harus siap dengan segala jurus sakti. Uhm...
Paling tidak ada delapan pedoman (“Jurus Delapan Dewa Mabuk Kepayang”) yang mungkin dapat membantu hambatan-hambatan yang telah disebut tadi.
@ Pertama: Jurus Dewa Malas
Jangan malas untuk menambah pengetahuan atau wawasan, terutama pengetahuan maupun informasi yang berkaitan dengan bidang pekerjaan.
@ Kedua: Jurus Dewa Pikun Linglung
Bila Anda cepat lupa, biasakan menulis atau menyimpan catatan-catatan. Sering berdiskusi juga boleh diterapkan.
@ Ketiga: Jurus Dewa Buku
Baca, baca, baca, baca buku fiksi/nonfiksi dan terbitan berkala.
@ Keempat: Jurus Dewa Maya
Browsing, surfing di internet.
@ Kelima: Jurus Dewa Mata
Buka mata dan mata hati, sehingga dapat menyelami masalah.
@ Keenam: Jurus Dewa Pena
Jangan putus asa atau berpuas diri dengan hasil tulisan saat ini.
@ Ketujuh: Jurus Dewa Kasak Kusuk
Rajin-rajin menyimak isu politik hingga gosip selebritis
@ Kedelapan: Jurus Dewa Gandrung
Nah, jurus pamungkas adalah Dewa Gandrung. Pedoman ini menyempurnakan tujuh pedoman terdahulu. Yakni, terlatih menggunakan bahkan menyiapkan penelitian pengembangan (litbang) dan pusat data.
Melatih dan Mengasah Wawasan
Segala sesuatu itu memerlukan latihan. Bak calon pendekar, seorang penulis wajib pula melakukan sejumlah latihan.
Misalnya:
-Melatih dan menjaga stamina tubuh beserta otak.
-Membaca koran atau browsing berita, ilmu pengetahuan, dan
teknologi.
-Membaca buku, mengikuti seminar/diskusi, menjadi anggota
mailing list tertentu, menjalin hubungan/relasi di kalangan
wartawan/pers.
-Membuat karya tulisan di luar kerja, semisal resensi, cerpen,
puisi, nge-blog, kolom, opini, dll.
Jadi, senantiasa berpikir kritis dan kreatif. Dalam menulis berita, jangan lupa pula soal akurasi, memenuhi unsur 5W1H, indepth, dan memperhatikan klausul sebab akibat. Jangan juga menyesatkan atau menggurui pembaca. Perhatikan pula nilai suatu berita.
ooooo
Jangan mudah putus asa, bosan, ataupun jenuh. Latih terus dan biasakan sehingga menjadi suatu kebutuhan/pemuasan. Ibarat mencari mutiara di dasar laut.
ooooo
CARA MERISET SECARA OFFLINE DAN ONLINE
RISET OFFLINE
Umum:
Biasakan bertanya kepada yang mumpuni atau ahlinya. Bisa pula terlebih dahulu mencari atau memenuhi unsur 5W1H secara mandiri. Setelah itu barulah mencari data tambahan atau penjelas di sejumlah lembaga, misalnya:
-Pusat Data dan Analisa Tempo
-Pusat Informasi Kompas
-Perpustakaan Nasional
-Perpustakaan LIPI
-Arsip Nasional
-Lembaga-lembaga penelitian/kajian, seperti CSIS dan PDBI
-Pasar loak buku
-Perpustakaan kampus
Khusus:
Merintis atau mengembangkan perpustakaan pribadi Mengumpulkan buku-buku yang berkaitan dengan bidang pekerjaan, misalnya:
-Kamus bahasa, kamus keilmuan/bidang
-Peta atau atlas
-Ensiklopedia
-Buku Apa dan Siapa (Who’s Who)
-Himpunan Peraturan atau Undang-undang
-Bundel berita/peristiwa berupa buku maupun CD-Rom
RISET ONLINE
Anda dapat memanfaatkan sejumlah mesin pencari (search engine) tepercaya di dunia maya. Yang paling sering dipakai adalah Google (web, images, google news, dan scholar google) dan Altavista. Alternatif lain adalah Questia (online library of books and journals). Boleh juga dicoba Wikipedia, Encyclopaedia Britannica, dan Encyclopaedia Americana.
Bila penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, pas-pasan jangan berkecil hati dahulu. Banyak kok, software penerjemah otomatis. Bahkan ada sejumlah situs yang menyediakan layanan ini secara gratis, contohnya Toggletext. Google pun menyediakan fasilitas otomatis penerjemah untuk halawan web atau situs berbahasa asing lainnya.
Situs Berita
Kunjungi situs berita yang tepercaya sebagai bandingan, misalnya Tempointeraktif, Kompas Cyber Media, Media Indonesia, Antara, Pikiran Rakyat, CNN, Reuters, AFP, Guardian, BBC. Untuk media lokal, lihat media.or.id. Lihat pula sejumlah situs pemerintah daerah dan instansi negara.
Catatan:
Sebagian situs radio asing mempunyai halaman versi bahasa Indonesia. Contohnya, bbc.co.uk/indonesia, ABC, Irib, Radio Cina, Radio Netherland.
Cara mencarinya di Google: misalnya ketik radio bbc siaran indonesia.
Mencari Bahan di Mesin Pencari
-Syaratnya komprehensif atau perbandingan sumber.
-Menggunakan kata kunci berupa: topik, tema, peristiwa, tokoh, atau tahun.
-Mengetahui tabiat mesin pencari untuk mendapat hasil maksimal dan mendapat situs primer.
Jangan mudah putus asa, bosan, ataupun jenuh. Latih terus dan biasakan sehingga menjadi suatu kebutuhan/pemuasan. Ibarat mencari mutiara di dasar laut.
ooooo
CARA MERISET SECARA OFFLINE DAN ONLINE
RISET OFFLINE
Umum:
Biasakan bertanya kepada yang mumpuni atau ahlinya. Bisa pula terlebih dahulu mencari atau memenuhi unsur 5W1H secara mandiri. Setelah itu barulah mencari data tambahan atau penjelas di sejumlah lembaga, misalnya:
-Pusat Data dan Analisa Tempo
-Pusat Informasi Kompas
-Perpustakaan Nasional
-Perpustakaan LIPI
-Arsip Nasional
-Lembaga-lembaga penelitian/kajian, seperti CSIS dan PDBI
-Pasar loak buku
-Perpustakaan kampus
Khusus:
Merintis atau mengembangkan perpustakaan pribadi Mengumpulkan buku-buku yang berkaitan dengan bidang pekerjaan, misalnya:
-Kamus bahasa, kamus keilmuan/bidang
-Peta atau atlas
-Ensiklopedia
-Buku Apa dan Siapa (Who’s Who)
-Himpunan Peraturan atau Undang-undang
-Bundel berita/peristiwa berupa buku maupun CD-Rom
RISET ONLINE
Anda dapat memanfaatkan sejumlah mesin pencari (search engine) tepercaya di dunia maya. Yang paling sering dipakai adalah Google (web, images, google news, dan scholar google) dan Altavista. Alternatif lain adalah Questia (online library of books and journals). Boleh juga dicoba Wikipedia, Encyclopaedia Britannica, dan Encyclopaedia Americana.
Bila penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, pas-pasan jangan berkecil hati dahulu. Banyak kok, software penerjemah otomatis. Bahkan ada sejumlah situs yang menyediakan layanan ini secara gratis, contohnya Toggletext. Google pun menyediakan fasilitas otomatis penerjemah untuk halawan web atau situs berbahasa asing lainnya.
Situs Berita
Kunjungi situs berita yang tepercaya sebagai bandingan, misalnya Tempointeraktif, Kompas Cyber Media, Media Indonesia, Antara, Pikiran Rakyat, CNN, Reuters, AFP, Guardian, BBC. Untuk media lokal, lihat media.or.id. Lihat pula sejumlah situs pemerintah daerah dan instansi negara.
Catatan:
Sebagian situs radio asing mempunyai halaman versi bahasa Indonesia. Contohnya, bbc.co.uk/indonesia, ABC, Irib, Radio Cina, Radio Netherland.
Cara mencarinya di Google: misalnya ketik radio bbc siaran indonesia.
Mencari Bahan di Mesin Pencari
-Syaratnya komprehensif atau perbandingan sumber.
-Menggunakan kata kunci berupa: topik, tema, peristiwa, tokoh, atau tahun.
-Mengetahui tabiat mesin pencari untuk mendapat hasil maksimal dan mendapat situs primer.
Catatan:
-Google memiliki sejumlah server sebagai penyaring, jadi update beritanya dua hari terakhir. Sebaiknya cari di google news,
-Google memiliki sejumlah server sebagai penyaring, jadi update beritanya dua hari terakhir. Sebaiknya cari di google news,
yang updatenya per menit/jam.
-Perhatikan kode http situs setiap negara. Contoh: Indonesia=id, Australia=au, Inggris=uk, Rusia=ru.
SELAMAT MENCOBA!
-Perhatikan kode http situs setiap negara. Contoh: Indonesia=id, Australia=au, Inggris=uk, Rusia=ru.
SELAMAT MENCOBA!
Komentar
Posting Komentar