ALAKAZAM, SEMULAH KEBERSAMAAN
ADA kata membius mendebur tepian relung jiwa-jiwa terbelenggu. "Kebersamaan", itulah perkataan mereka. Teramat dahsyat, laksana mantra sihir menjelmakan perjuangan.
Alakazam...
Dari kata "kebersamaan" meletus Revolusi Prancis antara tahun 1789 dan 1799. Revolusi yang bergaung hingga sekarang dan menjadi model melalui pengejawantahan semangat liberte, egalite, dan fraternite. Kebebasan, persamaan, dan persaudaraan. Kendati beberapa tahun setelah pisau guillotine memenggal leher-leher kaum ningrat, Prancis nyaris menjadi monarki lagi di bawah dinasti Napoleon Bonaparte.
Alakazam...
Patriot-patriot di koloni Inggris di Amerika Utara pun mengadopsi dan cukup menyederhanakan itu semua menjadi "freedom" alias kebebasan yang kini hegemoni Amerika Serikat malah merisaukan dunia ketiga.
Alakazam...
Dari Prancis dan Amerika Serikat, kata sakti "kebersamaan" berembus dan lagi-lagi menyihir. Kali ini oleh pemikir-pemikir kaum Bolshevik yang mengusung paham sama rata sama rasa, perlambang masyarakat tanpa kelas meski pada akhirnya dijungkirbalikkan oleh rezim komunis itu sendiri alias diktator proletar.
Alakazam...
"Kebersamaan" pulalah yang memicu tokoh-tokoh pergerakan kebangsaan di Hindia Belanda menggaungkan Sumpah Pemuda. Benih-benih "kebersamaan" atau disebut pula senasib sepenanggungan (sebut sebangsa setanah air) menjelma menjadi persatuan hingga kemerdekaan Indonesia benar-benar tergapai. Kendati setelah kemerdekaan banyak jiwa tak merdeka lantaran keserakahan merajalela.
Dan, masih banyak contoh sejenis. Yang jelas, semua fragmen di atas adalah bagian dari gerak perubahan sejarah. Hanya, tentunya, terlalu naif bila mengabaikan itu semua. Agar, kemurnian kata "kebersamaan" tak ditunggangi retorika belaka, dari pemberontak-pemberontak semu bermantra sihir "kebersamaan".
ADA kata membius mendebur tepian relung jiwa-jiwa terbelenggu. "Kebersamaan", itulah perkataan mereka. Teramat dahsyat, laksana mantra sihir menjelmakan perjuangan.
Alakazam...
Dari kata "kebersamaan" meletus Revolusi Prancis antara tahun 1789 dan 1799. Revolusi yang bergaung hingga sekarang dan menjadi model melalui pengejawantahan semangat liberte, egalite, dan fraternite. Kebebasan, persamaan, dan persaudaraan. Kendati beberapa tahun setelah pisau guillotine memenggal leher-leher kaum ningrat, Prancis nyaris menjadi monarki lagi di bawah dinasti Napoleon Bonaparte.
Alakazam...
Patriot-patriot di koloni Inggris di Amerika Utara pun mengadopsi dan cukup menyederhanakan itu semua menjadi "freedom" alias kebebasan yang kini hegemoni Amerika Serikat malah merisaukan dunia ketiga.
Alakazam...
Dari Prancis dan Amerika Serikat, kata sakti "kebersamaan" berembus dan lagi-lagi menyihir. Kali ini oleh pemikir-pemikir kaum Bolshevik yang mengusung paham sama rata sama rasa, perlambang masyarakat tanpa kelas meski pada akhirnya dijungkirbalikkan oleh rezim komunis itu sendiri alias diktator proletar.
Alakazam...
"Kebersamaan" pulalah yang memicu tokoh-tokoh pergerakan kebangsaan di Hindia Belanda menggaungkan Sumpah Pemuda. Benih-benih "kebersamaan" atau disebut pula senasib sepenanggungan (sebut sebangsa setanah air) menjelma menjadi persatuan hingga kemerdekaan Indonesia benar-benar tergapai. Kendati setelah kemerdekaan banyak jiwa tak merdeka lantaran keserakahan merajalela.
Dan, masih banyak contoh sejenis. Yang jelas, semua fragmen di atas adalah bagian dari gerak perubahan sejarah. Hanya, tentunya, terlalu naif bila mengabaikan itu semua. Agar, kemurnian kata "kebersamaan" tak ditunggangi retorika belaka, dari pemberontak-pemberontak semu bermantra sihir "kebersamaan".
Komentar
Posting Komentar