PADAMU JUA

Amir Hamzah (Nyanyi Sunyi)

Habis kikis
segala cintaku hilang terbang
pulang kembali aku padamu
seperti dahulu

kaulah kandil kemerlap
pelita jendela di malam gelap
melambai pulang perlahan
sabar, setia selalu

satu kekasihku
aku manusia
rindu rasa
rindu rupa

di mana engkau
rupa tiada
suara sayup
hanya kata merangkai hati

engkau cemburu
engkau ganas
mangsa aku dalam cakarmu
bertukar tangkap dengan lepas

nanar aku, gila sasar
sayang berulang padamu jua
engkau pelik menarik ingin
serupa dara di balik tirai

kasihmu sunyi
menunggu seorang diri
lalu waktu - bukan giliranku
mata hari - bukan kawanku....


SUNYI

Amir Hamzah (Buah Rindu)


Kuketuk pintu masaku muda

hendak masuk rasa kembali

taman terkunci dibelan pula

tinggallah aku sunyi sendiri.


Kudatangi gelanggang tempat menyebung

masa bujang tempat beria

kulihat siku singgung menyinggung

aku terdiri haram disapa...


Teruslah aku perlahan-lahan

sayu rayu hati melipur

nangislah aku tersedan-sedan

mendengarkan pujuk duka bercampur.


Kudengar bangsi memanggil-manggil

tersedu-sedu, dayu mendayu

tersalah aku diri terpencil

badan dilambung gelombang rindu.


Duduklah aku bertopang dagu

merenung kupu mengecup bunga

lenalah aku sementara waktu

dalam rangkum kenangan lama.


Rupanya teja serasa kulihat

suaramu dinda rasakan kudengar

dinda bersandar duduk bersikat

aku mengintip ombak berpendar.


Imbau gelombang menyembahkan lagu

kepada bibirmu kesumba pati

fikiranku melayang ke padang rindu

walaupun dinda duduk di sisi.

KUSANGKA

Amir Hamzah (Buah Rindu)

Kusangka cempaka kembang setangkai
rupanya melur telah diseri...
hatiku remuk mengenangkan ini
wangsangka dan was-was silih berganti.

Kuharap cempaka baharu kembang
belum tahu sinar matahari...
rupanya teratai patah kelopak
dihinggapi kumbang berpuluh kali.

Kupohonkan cempaka
harum mula terserak...
melati yang ada
pandai tergelak...

Mimpiku seroja terapung di paya
teratai putih awan angkasa...
rupanya mawar mengandung lumpur
kaca piring bunga renungan...

Igauanku subuh , impianku malam
kuntum cempaka putih bersih...
kulihat kumbang keliling berlagu
kelopakmu terbuka menerima chembu.

Kusangka hauri bertudung lingkup
bulu mata menyangga panah asmara
rupanya merpati jangan dipetik
kalau dipetik menguku segera.


PENERIMAAN


Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati

Aku masih tetap sendiri

Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi

Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani

Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi

Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.

Maret 1943

Chairil Anwar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MELEPAS KOLEKSIAN, MELEPAS KENANGAN (BAGIAN 1)