LEBIH JAUH LAGI...
(BAIT KEEMPAT PROLOG TAPAK BERDERAP)

BILAMANA Sang Kembara menatap buliran akhir jam pasir terjatuh,
maka cukuplah penantian ini
Kelopak hati ternyata tak kunjung merekah mewangi,
tuk mengusir kegalauan ini

Sudahlah wahai empu sepasang bola mata bekerlip bagai gemintang
Sang Kembara hendak beranjak,
melangkahkan tapak menuju puncak kesunyian bukit kaki cakrawala
Jauh, mungkin teramat jauh...

Andai lebih jauh lagi...,
sebab waktu tidak menanti melainkan terus bergulir

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MELEPAS KOLEKSIAN, MELEPAS KENANGAN (BAGIAN 1)