TAPAK BERDERAP (10)

JALAN masih meletihkan sepasang kaki ini, masih teramat jauh bukit berawan perak itu. Namun senandung wana dan lirih jiwa tetap menyertai Sang Kembara, seiring luruhnya daun-daun tua memenuhi setapak nan basah ini. Dan jarak maupun waktu, kini tak lagi membebani.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MELEPAS KOLEKSIAN, MELEPAS KENANGAN (BAGIAN 1)