TAPAK BERDERAP (17)

SAMBUR-limbur menggelayuti ujung telaga dengan surai kabut tipisnya. Dan teratai putih itu kini disirami warna keemasan, indah terak memang. Sang Kembara pun takjub. Tak hanya indah dipandang, seroja itu ternyata berkarib senja keemasan. Terpancar semburat keemasan berselang keperakan, tapi penuh kesahajaan seakan malu digapai.

Waktu pun bergulir tanpa terasa. Ya, setiap waktu seroja itu penuh cahaya yang senantiasa berganti sesuai pantulan pergantian waktu dan suasana rimba ini. Entah berapa lama, teratai putih kemilau itu terasing di telaga sunyi ini dan hanya disambangi serangga sambil lalu. Juga tempat peneduh ikan-ikan di sana, kala terik surya menerobos kerimbunan pepohonan.

Teratai itu benar terasing... Dan, Sang Kembara hendak menemaninya hingga tak mengenal kata jemu dan akhir.
* Can`t Fight This Feeling >>

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MELEPAS KOLEKSIAN, MELEPAS KENANGAN (BAGIAN 1)