TAPAK BERDERAP (22)
"Sketsa silam nan kelam itu kini jelas tak tergurat nyata dalam relung jiwa ini. Hanyalah serpihan tersisa yang menunggu serpih terakhir diembus angin." Begitulah cakap Sang Kembara yang senantiasa menanti kehadiran mengisi arti, membuncah kesunyian, dan menyentuh jiwa. Honesty >>
"Sketsa silam nan kelam itu kini jelas tak tergurat nyata dalam relung jiwa ini. Hanyalah serpihan tersisa yang menunggu serpih terakhir diembus angin." Begitulah cakap Sang Kembara yang senantiasa menanti kehadiran mengisi arti, membuncah kesunyian, dan menyentuh jiwa. Honesty >>
Komentar
Posting Komentar