AKAR *
ORANG bersenandung tentang bunga yang harum
Atau cerita betapa indah warnanya
Ataupun tentang daun-daun berjatuhan
yang bahkan bisa membuat gadis menangis
Namun saya akan cerita tentang akar
Akar pohon-pohon yang banyak dilupakan
Diam-diam masuk merunduk dalam tanah
Tersembunyi dari cerita atau lagu
Jangan lagu, bahkan tiada orang peduli
Diam-diam semakin merunduk dalam tanah
Akar...Akar...Bahkan tiada orang peduli...
Akar...Akar...Akar...
* (Iwan Abdul Rachman)
http://lagualam.wordpress.com/2007/10/10/akar/
***
NADA YANG TERBENING *
NADA ini nada yang bening untukmu
Nada dari laut dan langit yang terbiru
Nada ini nada yang sendu untukmu
Nada dari awan dan kabut warna kelabu
Kunyanyikan lagu ini
Lagu rindu
Lagu ini lagu yang sendu untukmu
Kisah dari laut dan langit.. awan dan kabut
* (Iwan Abdul Rachman)
http://lagualam.wordpress.com/2007/10/04/nada-yang-terbening/
***
MARS PENGEMBARA *
GUNUNG-gunung dan lembah
Hutan rimba yang lebat
Tidakkah engkau rindu
Hai pemuda pengembara?
Bisik angin di daun
Desir air di sungai
Tidakkah engkau rindu
Hai pemuda pengembara?
Mengembaralah engkau
Demi tanah air
Sumbangkan darma baktimu
Api unggun berkobar
Bintang-bintang berkedip
Tidakkah engkau rindu
Hai pemuda pengembara?
* (Iwan Abdul Rachman)
http://lagualam.wordpress.com/2007/10/04/mars-pengembara/
***
PENGEMBARA *
AKU mengembara, berkelana seorang diri
Kutelusuri sudut-sudut bumi ini
Dan kutulis banyak hal yang telah kulalui
Dan kugubah, kujadikan lagu
Bukan cuma lagu yang kugubah dari itu
Dan kunyanyikan bukan saja dalam hati
Bukan hanya tentang cinta atau bunga-bunga
Bukan hanya suara cemara
Yang aku nyanyikan bukan sekedar hiburan
Bukan sekedar denting gitar tanpa pesan
Namun ini juga kisah tentang manusia
Yang terbuang dan mungkin terlupa
Kulihat juga derita, kugubah harapan
Yang kumaksud bukan hanya dalam kata-kata
Kulihat juga nestapa dan lalu kugubah
Pelita
Betapa dunia ini, betapa hidup ini
Begitu banyak liku dan cobaan
Betapa dunia ini, betapa hidup ini
Begitu pahit untuk dirasakan
Itu buat mereka.. itu bagi mereka
Yang mungkin nasib memang menentukan
Itu semua kulihat.. itu semua kudengar
Lalu kugubah, kujadikan, kunyanyikan lagu ini
* (Iwan Abdul Rachman)
http://lagualam.wordpress.com/2007/10/04/pengembara/
***
MENTARI *
Mentari menyala di sini
Di sini di dalam hatiku
Gemuruh apinya di sini
Di sini di urat darahku
Meskipun tembok yang tinggi mengurungku
Berlapis pagar duri sekitarku
Tak satu pun yang sanggup menghalangiku
Bernyala di dalam hatiku
Hari ini hari milikku
Juga esok masih terbentang
Dan mentari kan tetap menyala
Di sini di urat darahku
* (Iwan Abdul Rachman)
http://lagualam.wordpress.com/2007/10/04/mentari/
***
DETIK HIDUP *
Detik-detik berlalu dalam hidup ini
Perlahan tapi pasti menuju mati
Kerap datang rasa takut menyusup di hati
Takut hidup ini terisi oleh sia-sia
Pada hening dan sepi aku bertanya
Dengan apa kuisi detikku ini
Tuhan kemana kami setelah ini?
Adakah Engkau dengar jeritku ini?
* (Iwan Abdul Rachman)
http://lagualam.wordpress.com/2007/10/10/detik-hidup/
Menyimak alam...jiwa yang tenang (by Abah Iwan)
http://abahiwan.wordpress.com/
http://wordpress.com/tag/abah-iwan/
ORANG bersenandung tentang bunga yang harum
Atau cerita betapa indah warnanya
Ataupun tentang daun-daun berjatuhan
yang bahkan bisa membuat gadis menangis
Namun saya akan cerita tentang akar
Akar pohon-pohon yang banyak dilupakan
Diam-diam masuk merunduk dalam tanah
Tersembunyi dari cerita atau lagu
Jangan lagu, bahkan tiada orang peduli
Diam-diam semakin merunduk dalam tanah
Akar...Akar...Bahkan tiada orang peduli...
Akar...Akar...Akar...
* (Iwan Abdul Rachman)
http://lagualam.wordpress.com/2007/10/10/akar/
***
NADA YANG TERBENING *
NADA ini nada yang bening untukmu
Nada dari laut dan langit yang terbiru
Nada ini nada yang sendu untukmu
Nada dari awan dan kabut warna kelabu
Kunyanyikan lagu ini
Lagu rindu
Lagu ini lagu yang sendu untukmu
Kisah dari laut dan langit.. awan dan kabut
* (Iwan Abdul Rachman)
http://lagualam.wordpress.com/2007/10/04/nada-yang-terbening/
***
MARS PENGEMBARA *
GUNUNG-gunung dan lembah
Hutan rimba yang lebat
Tidakkah engkau rindu
Hai pemuda pengembara?
Bisik angin di daun
Desir air di sungai
Tidakkah engkau rindu
Hai pemuda pengembara?
Mengembaralah engkau
Demi tanah air
Sumbangkan darma baktimu
Api unggun berkobar
Bintang-bintang berkedip
Tidakkah engkau rindu
Hai pemuda pengembara?
* (Iwan Abdul Rachman)
http://lagualam.wordpress.com/2007/10/04/mars-pengembara/
***
PENGEMBARA *
AKU mengembara, berkelana seorang diri
Kutelusuri sudut-sudut bumi ini
Dan kutulis banyak hal yang telah kulalui
Dan kugubah, kujadikan lagu
Bukan cuma lagu yang kugubah dari itu
Dan kunyanyikan bukan saja dalam hati
Bukan hanya tentang cinta atau bunga-bunga
Bukan hanya suara cemara
Yang aku nyanyikan bukan sekedar hiburan
Bukan sekedar denting gitar tanpa pesan
Namun ini juga kisah tentang manusia
Yang terbuang dan mungkin terlupa
Kulihat juga derita, kugubah harapan
Yang kumaksud bukan hanya dalam kata-kata
Kulihat juga nestapa dan lalu kugubah
Pelita
Betapa dunia ini, betapa hidup ini
Begitu banyak liku dan cobaan
Betapa dunia ini, betapa hidup ini
Begitu pahit untuk dirasakan
Itu buat mereka.. itu bagi mereka
Yang mungkin nasib memang menentukan
Itu semua kulihat.. itu semua kudengar
Lalu kugubah, kujadikan, kunyanyikan lagu ini
* (Iwan Abdul Rachman)
http://lagualam.wordpress.com/2007/10/04/pengembara/
***
MENTARI *
Mentari menyala di sini
Di sini di dalam hatiku
Gemuruh apinya di sini
Di sini di urat darahku
Meskipun tembok yang tinggi mengurungku
Berlapis pagar duri sekitarku
Tak satu pun yang sanggup menghalangiku
Bernyala di dalam hatiku
Hari ini hari milikku
Juga esok masih terbentang
Dan mentari kan tetap menyala
Di sini di urat darahku
* (Iwan Abdul Rachman)
http://lagualam.wordpress.com/2007/10/04/mentari/
***
DETIK HIDUP *
Detik-detik berlalu dalam hidup ini
Perlahan tapi pasti menuju mati
Kerap datang rasa takut menyusup di hati
Takut hidup ini terisi oleh sia-sia
Pada hening dan sepi aku bertanya
Dengan apa kuisi detikku ini
Tuhan kemana kami setelah ini?
Adakah Engkau dengar jeritku ini?
* (Iwan Abdul Rachman)
http://lagualam.wordpress.com/2007/10/10/detik-hidup/
Menyimak alam...jiwa yang tenang (by Abah Iwan)
http://abahiwan.wordpress.com/
http://wordpress.com/tag/abah-iwan/
Komentar
Posting Komentar