Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2002
"Belajar tanpa berpikir akan menghasilkan KEKONYOLAN BELAKA, berpikir tanpa belajar adalah BERBAHAYA". (petikan filsafat Tao)
Fakta dan Mitos yang Menyertai Wali Sanga "Wali Sanga" artinya adalah sembilan orang wali. Masing-masing adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Memang, mereka tak hidup pada kurun waktu yang bersamaan. Kendati demikian, satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid. Ada teori yang menyebutkan bahwa sebenarnya Wali Sanga berasal dari Negeri Tiongkok. Alasannya, delapan dari sembilan Wali ini adalah orang Tionghoa dengan gelar Sunan. Artinya "Su" dari Suhu atau dialek Fukien Saihu, Guoyu (Mandarin) Szefu dan "nan"= selatan. Wali yang satunya, yaitu yang kesembilan, bergelar Syekh dari bahasa Arab "Sheik". Bukti lainnya, hingga Perang Dunia II berkecamuk, rakyat di Jawa Timur menamakan seorang laki-laki Tionghoa totok "kiai" yang berarti guru agama Islam, meskipun or
Cadas Pangeran dan Kekejian Daendels SEBELAS hari seusai Hari Raya Idul Fitri 1423 Hijriah, ingatan sebagian pemudik masih membekas. Kemacetan hingga kecelakaan lalu lintas terjadi di mana-mana, terutama Jalur Pantai Utara Pulau Jawa sepanjang sekitar 1.000 kilometer. Hampir setiap tahun, kecelakaan saat arus mudik maupun balik merenggut tak kurang 30 nyawa. Terlepas dari urusan nyawa-nyawa yang melayang itu, bisa dibayangkan betapa repotnya para pemudik bila tak ada Jalur Pantura. Kendati demikian, tak banyak yang mengetahui bila jalan raya yang membentang antara Anyer, Banten dan Panarukan, Jawa TImur, itu menyimpan sejumlah peristiwa kelam dan berdarah pada awal pembuatannya. Boleh dikatakan, jalan itu dibangun dari keringat dan mayat bangsa Indonesia. Adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels yang memprakarsai pembangunan jalan "maut" tersebut pada tahun 1809. Dahsyatnya, proyek jalan itu hanya membutuhkan waktu sekitar satu tahun. Jalur Anyer-P
MOHAMMAD IQBAL "Jiwa dan Tuhan" Dipetik jari-jemari-Mu, mengalun nada dari jiwaku Bagaimana Kau bisa berada dalam jiwa, namun di luar? Bersama-Mu apiku menyala, tanpa Kau padamlah ia Betapa Kau bisa jauh dariku, O Sarwa Segalaku? Siapa yang mencarimu? Sakit apakah pikiranmu? Tuhan nyata dan kau adalah tirai penutupnya Temui Dia maka jiwamu yang terlihat Cari dirimu, tiada selain Dia kaudapat Dalam perintah "Kun!" kau berkisar Kau adalah Tanda yang tak seorang tahu Berjalanlah lebih waspada lintas jalan hidup Padang luas dunia terliput olehmu jua Tak seorang tahu asal Diri Fajar dan petang bukan milikmu Dari Guru Angkasa Raya kudengar hikmah ini Laut yang beriak sama tua dengan ombaknya Di kuncup mawar hati menyaksi rahasia hidup Tersingkap Kebenaran, terlihat Kemungkinan Walau dari kegelapan bumi si mawar muncul Kilat pandangnya menyatu dengan matahari kemilau Taman dan rumput di bawah cahaya terang-Nya Anggur dan mawar menghiasi
# SELAMAT IDUL FITRI 1 SYAWAL 1423 HIJRIAH # Assalammu`alaikum Wr Wbr Mohon maaf lahir dan batin bagi seluruh pengunjung homepage Anrynovh, termasuk rekan-rekan di website liputan6.com dan SCTV.co.id. Semoga KITA semua dapat kembali ke fitrah. Bagi yang puasanya bolong [termasuk gue, he...he...he], kalau bisa digantikan di hari yang lain. Dan bagi yang mudik, jangan lupa bawa oleh-oleh. Trus yang masuk siang pada Kamis dan Jumat, tolong deh bawaiin ketupat. Juga kue-kue jangan lupa, yah. Wassalam
# SERIAL WALI SONGO # I. SUNAN KALIJAGA: Antara Dakwah dan Seni SUNAN Kalijaga mungkin dapat mengalami nasib mengenaskan seperti Syekh Siti Jenar yang diadili para wali lantaran dianggap menyebarkan ajaran sesat. Akan tetapi, anggota Wali Songo ini dapat berkelit. Di hadapan sidang para wali di Masjid Demak, Jawa Tengah, Sunan yang bernama asli Raden Mas Said ini menyanggah segala tudingan yang mengarah kepada dirinya. Murid Sunan Bonang ini dituduh mengajarkan dan menghidupkan kembali mistik Jawa dalam berdakwah. Dalam pembelaannya, putra Adipati Tuban Arya Wilantika atau Tumenggung Wilantika yang masih keturunan Ronggolawe--bangsawan Majapahit yang memberontak--ini mengaku lebih mengutamakan kuantitas ketimbang kualitas. Dengan kata lain, Sunan Kalijaga mementingkan agar orang Jawa terlebih dahulu memeluk agama Islam. Setelah itu, baru ia mengajarkan syariat Islam yang sebenarnya. Akhirnya, pembelaan dari satu-satunya sunan pribumi ini dapat diterima delapan wali lainnya.
PELOPOR PENDAKIAN GUNUNG DAN PEMANJATAN TEBING DI NUSANTARA # Nusantara yang terdiri dari puluhan ribu pulau dilewati dua sirkum pegunungan, yaitu Mediterania dan Pasifik. Gunung-gunung berapi maupun nonberapi dengan beragam ketinggian ada di Indonesia. Meski tak ada catatan tertulis mengenai orang yang pertama kali mendaki di setiap gunung, penduduk setempat berkeyakinan bahwa nenek moyang mereka pernah merintis atau sampai ke puncak. Begitu pula upaya pemanjatan tebing, terutama di pesisir pantai. Buktinya, sejak masa silam, banyak pengunduh sarang burung walet gua di tebing-tebing Kalimantan Timur dan Karang Bolong, Banten. # Inilah daftar sebagian upaya pendakian atau pemanjatan yang sempat tercatat atau sukses: 1623 Yan Carstensz adalah orang Eropa pertama yang melihat "..... pegunungan yang sangat tinggi, di beberapa tempat tertutup salju !" di pedalaman Papua Barat. Salju itu sangat dekat ke khatulistiwa. Laporannya tak dipercaya di Eropa, padahal belum