Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2003
OSAMA: INVASI KE IRAK ADALAH CRUSADE SEOLAH tak mau kalah dengan Al-Jazeera , jaringan televisi Al-Arabiya yang berpusat di Dubai, Uni Emirat Arab, Sabtu (20/12), menyiarkan sebuah rekaman suara yang diduga suara pemimpin Al-Qaidah, Usamah bin Ladin alias Osama bin Laden. Dalam rekaman tersebut, Osama mengecam agresi militer Amerika Serikat dan pasukan koalisi ke Irak sebagai crusade atau perang salib melawan Islam. Suara yang diyakini milik Osama itu menegaskan upaya Negeri Koboi memerangi kaum muslim tak bakal berhasil. Buruan nomor wahid pemerintahan George Walker Bush ini mengecam pula pemerintah dukungan AS di negara-negara Arab sebagai agen-agen Washington dan pengkhianat. Sebelumnya, tepatnya 18 Oktober silam, ancaman serupa dari Osama pernah diperdengarkan oleh jaringan televisi Qatar, Al-Jazeera . Tak lama setelah rekaman suara Osama disiarkan, pihak Gedung Putih langsung bereaksi. Mereka menyatakan, Osama dan tangan kanannya, Ayman az Zawahiri diyakini masih berad
SANG PENENTANG DITANGKAP SABTU tanggal 13 Desember 2003 adalah hari apes bagi Saddam Hussein. Sang Penentang itu ditangkap dalam sebuah operasi bersandi "Red Dawn". Operasi ini melibatkan pasukan Divisi Infanteri Keempat Amerika Serikat dan satuan operasi khusus pasukan koalisi. Mantan Presiden Irak yang berusia 66 tahun ini dibekuk di sebuah kawasan peternakan di daerah Adhuar, Tikrit, kota kelahirannya. Dia ditemukan tengah berlindung di sebuah lubang persembunyian sedalam tak lebih 2,5 meter yang terdapat di sebuah bangunan kecil. Penangkapan itu berlangsung tanpa perlawanan. Pasukan koalisi juga menahan dua orang, termasuk dua senjata api laras panjang AK-47, sepucuk pistol, dan duit senilai US$ 750 ribu serta sebuah taksi. Penangkapan Saddam diumumkan di Baghdad, sehari kemudian. Penguasa Sipil AS di Irak Paul Bremer mengatakan: "Bapak-bapak dan Ibu-ibu, kita berhasil menangkapnya. Kita telah mendapatkannya." Bremer membenarkan Saddam ditangkap di sebuah
W.F WERTHEIM: SEORANG PENGKAJI BELANDA TENTANG MASYARAKAT INDONESIA Harsja W. Bachtiar Universitas Indonesia Profesor Doktor Willem Frederik Wertheim merupakan seorang tokoh sosiologi berkebangsaan Belanda yang di Indonesia kini mengundang sikap pandangan yang bertentangan terhadap dirinya sebagai akibat pendirian yang dinyatakan dalam berbagai tulisan dan ceramah serta tindakan-tindakan politiknya sesudah peristiwa G-30-S/PKI terjadi. Sebagian di antara orang-orang Indonesia yang mengetahui tokoh Wertheim, yang jumlahnya sekarang ini mungkin sudah sangat mengecil, mengingat peranan Wertheim di Indonesia dan kemudian di Nederland yang sangat mendukung perjuangan kebangsaan bangsa Indonesia dalam masa Revolusi Indonesia dan masa dekade pertama sesudah Pemerintah Kerajaain Belanda terpaksa mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Mereka ketahui bahwa masa tersebut merupakan masa sulit pelik bagi para cendekiawan Belanda. Mereka menghargai Wertheim sebagai satu di antara hanya