Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2007
Bahaduri Musik Itu T`lah Pergi DUNIA musik di Tanah Air kembali kehilangan salah satu penyanyi terbaiknya. Chrisye yang terlahir dengan nama Chrismansyah Rahadi menutup mata dalam usia 57 tahun di rumahnya di Jalan Asem II Nomor 80, Cipete, Jakarta Selatan, kemarin sekitar pukul 04.00 WIB. Jasad musisi besar ini dimakamkan siang hari itu juga di pemakaman Jeruk Purut, Jaksel [Chrisye Telah Pergi] . Lelaki kelahiran Jakarta, 16 September 1949 ini menderita kanker paru-paru sejak tiga tahun terakhir. Kondisi Chrisye sebenarnya sempat membaik setelah dirawat di Singapura. Namun, belakangan, Chrisye jenuh dengan diet ketat yang harus dijalani. Sang musisi memberontak dan akhirnya kondisinya memburuk. "Sudah sangat lemah...kondisinya sudah sangat menurun," ucap Alberthiene Endah, Penulis biografi Chrisye: Sebuah Memoar Musikal. Adapun di mata rekan kerjanya, Chrisye adalah sosok yang punya talenta tinggi, tapi rendah hati. "Saya rasa kita semua turut kehilangan. Dan yang perl
SEPERCIK AIR SEPERCIK air bermata bening nyanyian dewa dalam dentingan harpa. Dan kau air secara kemilau seakan ingin membunuh sang malam. Seakan ingin membunuh malam. Dan terwujudlah dalam khayal langit nan kemilau. Langit nan kemilau. Kenangan indah selayak langit pun merona dalam kemesraan. Sepercik air bermata bening gemercik nyiur mengurai rerumputan. Malam indah tiada kan datang. Mengucapkan salam bagi dunia. Mengucapkan salam dunia. (Song by Deddy Stanzah)
Gambar
Lelaki renta setengah baya Geram di trotoar jalan Saat panas tikam kepala Seorang buruh disingkirkan Bising mesin menyulut resah Masih bisa engkau pendam Canda anak istri dirumah Bangkitkan kau untuk bertahan Oh yaya Oh yaya Oh Yaa Oh yaya Oh yaya Oh Yaa Pesangon yang engkau kantongi Tak cukup redakan gundah Tajam pisau kepalan tangan Antar kau ke pintu penjara Oh yaya Oh yaya Oh Yaa Oh yaya Oh yaya Oh Yaa Sedanau nanah dari matamu Tak mampu jatuhkan hati mereka Serimba luka didalam jiwa Juga tak berarti Hitam benak kini mulai akrab Hitam benar isi hari harimu Kau tafakur dibalik jeruji pengap Kau menjerit coba melawan P.H.K. Iwan Fals ( Album Wakil Rakyat 1987 & Mata Dewa 1989 )