Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2003
NGEBERESIN "ROH" YANG TERSERAK "Tiga tahun? Waktu selama itu hanya buat ngeberesin koleksi kaset? "Benar, kok, tiga tahun." "Lama banget !" "Iya, soalnya enggak ada waktu luang yang ngepas ." Begitulah keheranan seorang sobat kental gue , sebut saja Bram, saat berjumpa di suatu sore pasar dekat terminal. Gue dan Bram memang akrab. Kami kerap saling meminjamkan koleksi musik, dari kaset, video compact disk , MP3 hingga compact disk . Dari Bram pulalah, gue bisa ngeset amplifier berikut loud speaker yang lumayan rumit itu. Sementara mengenai selera musik, gue dan Bram agak berbeda meski sama-sama nyandu hard rock. Gue lebih condong ke rock progresive, sedangkan Bram menyukai yang slow rock atau ballad. Toh, kami tetap nyambung. Pembicaraan kali ini pun tak jauh-jauh dari dunia hingar-bingar musik keras. Dari kabar burung yang menyebutkan mantan personel Beatles Paul McCartney meninggal dunia--ternyata bohong--hingga sebuah
DEEP PURPLE Mark VIII Bananas © 2003 EMI 1. House Of Pain 2. Sun Goes Down 3. Haunted 4. Razzle Dazzle 5. Silver Tongue 6. Walk On 7. Picture Of Innocence 8. I've Got Your Number 9. Never A Word 10.Bananas 11.Doing It Tonight 12.Contact Lost (Instrumental) *** House Of Pain (Gillan/Bradford) Have you ever had a woman that could make you crazy Have you ever had a woman that could drive you mad Have you ever had a woman give you so much trouble And the best lovin' you ever had My friends all say I'm losing it big time But I know where I've got to go I'm going back there again I'm going back there again I'm going back there again Back to the house of pain Have you ever had a rock that just keeps on rollin' Have you ever seen a train comin' down the track Have you ever jumped into the cold, cold never And know there's no turning back My friends all say I'm crazy, baby But I know where I've
Lantaran Kisahmu Jua Ehm... Seperti ceritaku Dimulai lantaran kisahmu Ku akhiri pula Semua dengan suatu kisah Alkisah... Tatkala asa menjulang Angan melambai angin Angin membalik kodrat Menetes Tetes demi tetes Memercik laun Meluberi tempayan Tumpah ruah Ke pangkuan bumi Basah menggenang Bah menjelma Hanyut terhanyut Mengaram dasar Melayang sukma Taman Firdaus, reinkarnasi... Jiwa baru, meroda hidup Menggulir waktu...
Dendam Mengangkara Bening arti tak menepi Kau begitu mengangkara Tak menggaris Dendam... Begitulah adanya Bulat makna tak kunjung Kelam malah membundar Damai menjauh Dendam... Angkara... Memayungi Memuncak
Getaran Nan Meredup Getaran berjuta kali Menoreh hati Menggoyang jiwa Campur aduk Gelisah Batin Ku menggeliat Lelap terjaga Menguak hati Memberingsut jiwa Sirna belenggu resah Getaran... Tak lagi berjuta Sesekali bergetar Senyap menyergah Meredup Kian meredup Uhm...
Alif Laam Miim (Al-Baqarah: 1)
&quotNama STPDN Rusak di Mana-Mana...&quot Ucapan itu keluar dari mulut Aryo, bekas mahasiswa STPDN asal Nusatenggara Timur yang kerap dianiaya para seniornya. Dia juga dipukul saat mengikuti proses seleksi di daerahnya. Liputan6.com, Jakarta: Kekerasan di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri masih menuai hujatan berbagai kalangan. Maklum, kasus penganiayaan mahasiswa yunior oleh para praja senior di STPDN bukanlah hal yang aneh di kampus yang menempati areal cukup luas di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Dengan dalih menerapkan disiplin, para praja senior kerap kelewat batas memperlakukan para yuniornya. &quotKami ditendang, mata kami diikat (ditutup), lampu-lampu dimatikan. Terus kami dipukul. Itu kebiasaan [yang terjadi] di depan barak pada jam 12 malam. PKI (Partai Komunis Indonesia, Red ) juga kalah, tuh . Salah atau benar, kami tetap dipukul. Tradisinya memang begitu dari tahun ke tahun,&quot ungkap Aryo yang pernah mengecap pendidikan plus pengan
The Sounds of Silence by: Simon and Garfunkel HELLO darkness, my old friend. I've come to talk with you again, Because a vision softly creeping, Left its seeds while I was sleeping, And the vision that was planted in my brain, Still remains, within the sound of silence. In restless dreams I walked alone, Narrow streets of cobblestone, `neath the halo of a street lamp, I turned my collar to the cold and damp When my eyes were stabbed by the flash of a neon light That split the night, and touched the sound of silence. And in the naked light I saw, Ten thousand people, maybe more. People talking without speaking, People hearing without listening, People writing songs, that voices never share. And no one dared, Disturb the sound of silence. "Fools" said I, "You do not know, Silence like a cancer grows. Hear my words that I might teach you, Take my arms that I might reach you." But my words like silent raindrops fell, And echoed, In the wel