Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2007
LINGKARAN AKU CINTA PADAMU KINI kami berkumpul esok kami berpencar berbicara tentang kehidupan berbicara tentang kebudayaan berbicara tentang ombak lautan berbicara tentang bintang di langit kami berbicara tentang Tuhan berbicara tentang kesejatian tentang apa saja malam boleh berlalu gelap boleh menghadang di sini kami tetap berdiri di sini kami tetap berpikir di sini kami tetap berjaga di sini kami tetap waspada di sini kami membuka mata di sini kami slalu mencari kesejatian diri alang-alang bergerak mata kami berputar seperti elang kami melayang seperti air kami mengalir seperti mentari kami berputar seperti gunung kami merenung di lingkaran kami berpandangan di lingkaran kami mengucapkan aku cinta padamu aku cinta padamu by: Sirkus Barock/Sawung Jabo
Gambar
ABLE WAS I ERE I SAW ELBA ABLE was I ere I saw Elba . Palindrom ini menguraikan pengasingan Napoleon Bonaparte setelah digulingkan dari kekuasaannya dan dibuang ke Pulau Elba di Semenanjung Toscana, Italia. Napoleon diasingkan setelah kalah perang melawan pasukan gabungan Rusia, Inggris, dan Austria pada tahun 1814. Namun tinta emas sejarah mencatat, setahun kemudian, Napoleon berhasil melarikan diri dari pulau pengasingan tersebut dan kembali ke Tanah Air. Ternyata, kalangan rakyat dan militer masih mendukungnya sehingga dia kembali berkuasa. Dan beberapa bulan kemudian, anak petani anggur dari Corsica ini mencoba memulihkan nasibnya. Perjuangan inilah yang kemudian dikenang sebagai Les Cent Jours atau Seratus Hari. Musuh-musuhnya pun kembali menabuh genderang perang. Sayang seribu kali sayang, Napoleon mengalami kekalahan yang memilukan dan tragis di Waterloo. Usai pertempuran menentukan di Waterloo, Napoleon dipenjara oleh musuh bebuyutannya, Inggris, di Saint Helena, sebuah pulau
TAPAK BERDERAP (32) TIADA letih, tiada pula keluh tapak baru yang tinggalkan tapak lama, kian jauh senandung lirih, buih asa membulat penuh Dan...Sang Kembara pun menyenandungkan suatu lagu* Kala malam tiada berbintang tampak redup wajah rembulan hening sunyi sangat mencekam desir angin pun tanpa suara Kutermenung menatap alam kepasrahan semakin dalam jagat raya dan seisinya lukisan segala kuasa Kehidupan di alam semesta mengagumkan dan luar biasa semakin kurasa keagungan ini karya ciptamu Tuhan Embun pagi dan rerumputan hijau daun dan warna bunga kicau burung yang hinggap di dahan matahari bersinar terang Dan semua ini semakin kurasa sebagai nikmat yang telah kauberikan takkan kulangkahkan kakiku lagi tanpa bimbinganmu Tuhan Kala malam tiada berbintang kutermenung menatap alam hening sunyi sangat mencekam kepasrahan semakin dalam Embun pagi dan rerumputan matahari bersinar terang kicau burung yang hinggap di dahan lukisan segala kuasa * Hening by Chrisye