Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2003
JINGGA DI KIARAPAYUNG (Bagian Kedua) &quot OIA , kenalin tuh teman gue &quot. Tangan si Mejeng yang penuh urat karena sering digunakan memegang bola basket ini segera melambai ke arah seorang mahasiswi. &quotDini&quot, lirih ucap pemilik bibir yang merekah tersebut sembari mengulurkan tangannya. &quotAndi,&quot balas pemuda yang dipanggil Bangkong itu. Ada sekian detik Bangkong memegang tangan Dini. Meski akhirnya tangan berjari lentik mungil itu dilepaskan, tatapan sepasang matanya yang bagaikan elang ini masih tertumpu ke wajah Dini. Ups! Persis seperti bayanganku selama ini,&quot batin sang petualang itu. Sebuah lagu dari grup Power Metal tiba-tiba menyemarakkan senja di perbukitan tersebut. Alunan rock itu rupanya dari perangkat audio di mobil milik seorang mahasiswa. ... Waktu datang dan berubah. Kala suara hati menyapa. Hilang kesunyian ditelan malam. Kugoreskan nada lama. Meredam nurani berbuat. Menyibak kalbu api rintangan ... Wow, getaran
JINGGA DI KIARAPAYUNG (Bagian Pertama) PENDOPO itu tampak menjulang di sebuah puncak perbukitan kecil. Kawasan yang lebih dikenal dengan nama Kiarapayung ini sekitar belasan kilometer sebelah tenggara Kota Bandung, Jawa Barat. Saat itu, mentari yang condong ke barat masih cukup menerangi jalanan menuju perbukitan itu. Sekelebat tiga mahasiswa yang memanggul ransel ukuran sedang tampak berlari mendaki bukit landai tersebut. Sembari memacu langkah kaki dan seakan tak mengenal lelah, pemuda yang berambut rada gondrong berkata kepada kedua sobat akrabnya itu. &quotSialan lu, ngapain sih ngajak gue mengikuti latihan instruktur lapangan. Toh, pengalaman gue sudah bejibun . Mendingan , gue melancong ke Nusatenggara Timur&quot. Pemuda yang kerap dipanggil &quotBangkong&quot ini memang terkenal sebagai mahasiswa paling acuh atau dingin di fakultas yang gudangnya mahasiswi cantik dan manis itu. Dan, nyaris seluruh daratan dan perairan di Tanah Air pernah dis
BOO ... JELMAAN perempuan berambut panjang dan bergaun putih memang kerap muncul di berbagai sinetron yang mengisahkan soal misteri atau yang berkenaan dengan alam gaib, belakangan ini. Rating tayangan itu, bahkan disebut-sebut menyaingi berita kriminalitas di sejumlah stasiun televisi. Cerita berbau mistis dan kelenik ini memang menarik dari segi hiburan. Tak dimungkiri memang, sebagian masyarakat Indonesia masih mempercayai hal-hal seperti itu meski sayangnya ada yang mendekati hal berbau syirik atau musyrik . Dan, sebagian kalangan justru menganggap kejadian-kejadian itu hanyalah rekaan atau muncul akibat halunisasi manusia. Antara percaya dan tidak, mungkin itulah yang menghinggapi benak manusia-manusia modern di perkotaan. Sulit memang, mempercayai sesuatu yang gaib meski seluruh agama jelas menerangkan soal itu. Siapa sih yang mau berhadapan dengan kekuatan gaib? Boleh percaya, boleh tidak, hal seperti ini kerap dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu kekuatan
FILE INTELIJEN ITU DI- UPDATE ? BILA masih hidup, tokoh intelijen yang paling ditakuti di Indonesia Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Ali Moertopo, mungkin tersenyum lebar. Dan, boleh jadi, wajah mantan Kepala Badan Intelijen Strategis ABRI dan bekas Asisten Pribadi Soeharto ini kian berseri-seri. Maklum, tiga tahun terakhir, sebagian media massa nasional maupun asing saling berebut menurunkan laporan soal Jamaah Islamiyah. Dahsyatnya, organisasi yang masuk daftar hitam Perserikatan Bangsa-Bangsa ini dituding sebagai jaringan teroris Al-Qaeda di Asia Tenggara. Lebih dahsyat lagi, JI disebut-sebut mendambakan mendirikan Daulah Islamiyah Nusantara Raya yang meliputi sebagian besar wilayah Asteng. Perkembangan terkini, puluhan anggota JI berhasil ditangkap secara berturut-turut di Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Filipina. Tuduhan pun tak main-main. Mereka yang terdiri dari berbagai kelompok itu didakwa mengotaki berbagai peledakan bom dan rencana makar di sejumlah negara. Sebu
RUSA TUA NAN BIJAK DI negeri-negeri yang mempunyai empat musim, terdapat sejenis rusa yang disebut reinder . Rusa ini bertanduk indah sekali dan berbulu tebal. Bila Natal maka sering diceritakan bahwa Santa Klaus datang menaiki kereta salju yang ditarik rusa. Nah, rusa-rusa inilah yang akan diceritakan di sini. Seekor rusa tua berdiri sendiri di atas bukit. Di bawahnya, sekelompok rusa sedang makan rumput. Dan di atas sebuah batu berdiri raja kelompok rusa itu. Ialah rusa muda yang telah mengalahkan si rusa tua. Tadinya rusa tua itulah yang memimpin kelompoknya. Tapi ia berhasil dikalahkan oleh seekor rusa muda. Ya, tentu saja ia kalah, rusa muda itu masih gesit dan kekar badannya. Rusa tua itu akhirnya ditinggalkan sendiri saja oleh kelompoknya. Rusa-rusa yang lain tak mau berteman lagi dengannya. Mereka mencemoohnya. Rusa tua itu mengangkat kepalanya. Diendusnya bau udara. "Ah, sebentar lagi salju akan turun. Baiklah aku mencari tempat berlindung yang penuh dengan rump
PEJUANG APACHE ITU TERSENYUM MENJEMPUT AJAL MENYEBUT kata Apache ingatan sebagian besar orang mungkin singgah kepada sosok helikopter canggih milik militer Amerika Serikat. Atau mungkin Winnetou, sang Kepala Suku Apache sahabat Old Shatterhand dalam buku karangan Karl May yang kesohor itu. Apache memang tinggal kenangan atau paling tidak menghiasi lembaran hitam sejarah wild west Amerika Serikat. Seperti hal ratusan suku Indian lainnya di Benua Amerika, Suku Apache mengalami apa yang disebut dalam artikel ilmiah sebagai genocide alias pembasmian terhadap suatu suku atau ras. Goresan pena sebagian besar sejarawan Negeri Paman Sam juga tak adil terhadap sejarah bangsa kulit merah. Padahal, berpuluh-puluh abad-abad sebelum Bangsa Eropa menginjak Tanah Harapan, mereka telah mendiami lembah-lembah subur di Benua Amerika. Kala itu, berbagai jenis suku Indian menyeberangi Dataran Bering yang masih tertutup lapisan tebal es dari Benua Asia. Mereka pun mempunyai peradaban tersendiri. Si
MENANTI KEJENUHAN INI MENYUBLIM Wah, sudah lama nih gak menulis buat blogger-ku. Bukan apa-apa dan alasannya tetap klise kok, jeratan rutinitas dan kejenuhan. Padahal, terus terang, banyak ide yang menghinggapi benak dan mendesak-desak hendak melompat ke luar. Tapi, kayaknya, kejenuhan itu mungkin lebih enak dibiarkan mengendap terlebih dahulu hingga kental. Dan, endapan pekat itu biar menyublim menjadi gas. Terr........bang! Wes ewes, bablassss......angine! Terkadang, sebuah kentut memang sangat perlu meski tak harus mesti di muka orang atau kelompok yang dibenci. He...he...he...