Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2006
DIRIMU Di bening malam ini resah rintik gerimis datang menghanyutkan sinar rembulan Buram kaca jendela semuram waktu yang berlalu sedang ku masih menunggu Ungkapkan rasa dan keinginan baikku untuk bersama menempuh jalan hidup Tak usahlah kau ingat bayangan gelap kenyataan diri tanpa sutradara Relakan niat tangan menghapus noda kehidupan dirimu di hadapanku Tetaplah putih demi keinginan baikku untuk menempuh jalan hidup : refrain : Ku ingin selalu dekatmu Sepanjang hidupku... membawamu ke puncak bahagia Ku ingin selalu dekatmu... Nikmati mentari... mendekapmu Di bawah cahayanya (Harry Minggoes-Gank Pegangsaan) NUANSA BENING Oh tiada yang hebat dan mempesona ketika kau lewat di hadapanku biasa saja Waktu perkenalan terjalin sudah ada yang menarik pancaran diri terus mengganggu Mendengar cerita sehari-hari yang wajar tapi tetap mengasyikkan Oh tiada kejutan pesona diri pertama kujabat jemari tanganmu biasa saja Masa perkenalan lewatlah sudah ada yang menarik bayang-bayangmu tak mau pergi
TAPAK BERDERAP (20) TIRAI kabut tipis pagi ini menampar halus wajah Sang Kembara sehingga terjaga dari lelap. Arkian Kembara menuju tepi aliran air di ujung lain telaga. Dingin terasa saat air dibasuhkan ke muka. Segar pagi ini seiring pula sejuk hati Sang Kembara. Dan hanya sebuah nama yang tak jemu-jemu dan senantiasa teringat. Ya, hanyalah dirimu jua sang mutiara hati.